Senin, 06 Juni 2016

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN AGREGAT SEDANG (MA)


PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN
AGREGAT SEDANG (MA)
1.      TUJUAN
·         Praktikum ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menentukan gradasi agregat dengan grafik semilogaritma.
·         Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat kasar dengan menggunakan saringan.

2.      REFERENSI
·         SNI 03-1968-1990
·         ASTM C 136-84a dan AASHTO T 27 - 88
·         Diktat Laboratorium Aspal dan Perkerasan Jalan POLMED

3.      Terminology
·         Gradasi                         : pengkelompokan Standart yang ditetapkan oleh ukuran
   Saringan BS atau ASTM
·         BS                                 : British Stamdart ialah instituasi yang memiliki ketetapan
  yang menjadi standart digunakan termasuk di Indonesia
·         ASTM                            : sama dengan BS namun dikeluarkan oleh instituasi di
   Amerika Serikat
·         Grafik Semi Logaritma : Jenis Grafik yang menggunakan Skala Campuran antara
Skala Normal (Sb. Y  ) dengan Skala Logaritma (Sb. X ) untuk grafik Analisa Saringan.
4.      DASAR TEORI
Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis yang digunakan untuk menentukan persentase butiran agregat yang lolos dalam satu set saringan yang angka persentase kumulatif digambarkan pada grafik bagian butir. Ukuran butir yang maksimum dari agregat yang ditunjukkan dengan saringan terkecil dimana agregat tersebut bisa lolos 100%. Ukuran nominal maksimum agregat adalah ukuran saringan yang terbesar dimana diatas saringan tersebut terdapat sebagian besar agregat yang tertahan. Ukuran butiran maksimum dan gradasi agregat dikontrol oleh spesifikasi. Susunan dari butiran agregat sangat berpengaruh dalam perencanaan suatu perkerasan. Saringan yang biasa digunakan adalah saringan menurut standard ASTM Amerika. Setiap standard mempunyai ukuran berbeda satu sama lainnya. Meskipun demikian biasanya dapat diambil ukuran – ukuran lubang yang berdekatan atau ekivalennya. Saringan utama terdiri dari saringan ukuran 4”, 3”, 2”, 1”, ¾”, ½”, 3/8”, No.4, No.8, No.16, No.30, No.50, No.100, No.200.

5.      PROSEDUR PRATIKUM ( AASHTO T 27 – 82 )
5.1 Peralatan
·         Satu set saringan terdiri dari : 12,5 mm (1/2”) , 9,50 mm (3/8”) , 4,75mm (No.4) , 2,36 mm (No.8) , 1,18 mm (No.16) , 0,600 mm (No.30) , 0,300 mm (No.50) , 0,150 mm (No.100)  , 0,075 mm (No.200) , PAN


20160414_135216
 





·         Talam
·         Timbangan, dengan ketelitian 0,1%
·         Sikat Kuningan
·         Kertas Pemisah Sample
·         Kuas
·         Oven dengan suhu (110±5)0C.

5.2  Bahan
Agregat sedang (MA)   : Material lolos saringan 12,5 mm (1/2 ”) dengan berat 2519 gr

5.3  Prosedur Pelaksanaan
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Lakukan pembagian agregat dengan alat pemisah
3.      Masukkan benda uji kedalam oven sesuai benda uji yang diinginkan
4.      Timbang agregat sesuai kebutuhan (dengan berat 2519 gr)

5.      Masukkan agregat kedalam susunan ayakan dan digetarkan secara manual ± 1 jam
20160414_13521620160414_14023720160414_134759                                                                                                       



6.      Timbang agregat yang tertahan pada setiap saringan
20160414_142032                  20160414_141849
Penimbangan benda uji tertahan               penimbangan benda uji tertahan
Saringan 9,50 mm (3/8”)                           saringan 4,75 mm (No.4)


             
Penimbangan benda uji tertahan                  penimbangan benda uji tertahan
Saringan 2,36 mm (No.8)                             saringan 1,18 mm (No.16)

           
Penimbangan benda uji tertahan                  penimbangan benda uji tertahan
Saringan 0,600 mm (No.30)                         saringan 0,300 mm (No.50)


            
Penimbangan benda uji tertahan                  penimbangan benda uji tertahan
Saringan 0,150 mm (No.100)                       saringan 0,075 mm (No.200)

penimbangan benda uji tertahan
Saringan PAN                                          
7.      Hitung persentase lolos dan tertahan pada masing – masing saringan.
8.      Masukkan data pada tabel.

6.      Pelaporan dan Perhitungan
Perhitungan presentasi berat sampel yang tertahan diatas masing masing saringan terhadap berat total sampel. Laporan meliputi :
1.      Jumlah persentase melalui masing-masing saringan, atau jumlah persentase diatas masing-masing saringan dalam bilangan bulat
2.      Grafik kumulatif
3.      Modulus kehalusan (finess modulus).

7.      Daftar Pustaka
British Standart Institution (BSI) ; BS 812 : Part 3: 1975 ; UDC [625.7.707.620.1] : 620.170 :531