PEMERIKSAAN
ANALISA SARINGAN
AGREGAT
SEDANG (MA)
1.
TUJUAN
·
Praktikum ini memberikan kemampuan
kepada mahasiswa untuk dapat menentukan gradasi agregat dengan grafik
semilogaritma.
·
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
menentukan pembagian butir (gradasi) agregat kasar dengan menggunakan saringan.
2.
REFERENSI
·
SNI 03-1968-1990
·
ASTM C 136-84a dan AASHTO T 27 - 88
·
Diktat Laboratorium Aspal dan Perkerasan
Jalan POLMED
3.
Terminology
·
Gradasi : pengkelompokan Standart yang ditetapkan
oleh ukuran
Saringan BS
atau ASTM
·
BS : British Stamdart ialah instituasi yang
memiliki ketetapan
yang menjadi standart digunakan termasuk di
Indonesia
·
ASTM : sama dengan BS namun dikeluarkan oleh
instituasi di
Amerika Serikat
·
Grafik Semi Logaritma : Jenis Grafik
yang menggunakan Skala Campuran antara
Skala Normal (Sb. Y
) dengan Skala Logaritma (Sb. X ) untuk grafik Analisa Saringan.
4.
DASAR
TEORI
Analisa saringan adalah
suatu kegiatan analisis yang digunakan untuk menentukan persentase butiran
agregat yang lolos dalam satu set saringan yang angka persentase kumulatif
digambarkan pada grafik bagian butir. Ukuran butir yang maksimum dari agregat
yang ditunjukkan dengan saringan terkecil dimana agregat tersebut bisa lolos
100%. Ukuran nominal maksimum agregat adalah ukuran saringan yang terbesar
dimana diatas saringan tersebut terdapat sebagian besar agregat yang tertahan.
Ukuran butiran maksimum dan gradasi agregat dikontrol oleh spesifikasi. Susunan
dari butiran agregat sangat berpengaruh dalam perencanaan suatu perkerasan.
Saringan yang biasa digunakan adalah saringan menurut standard ASTM Amerika.
Setiap standard mempunyai ukuran berbeda satu sama lainnya. Meskipun demikian
biasanya dapat diambil ukuran – ukuran lubang yang berdekatan atau ekivalennya.
Saringan utama terdiri dari saringan ukuran 4”, 3”, 2”, 1”, ¾”, ½”, 3/8”, No.4,
No.8, No.16, No.30, No.50, No.100, No.200.
5.
PROSEDUR
PRATIKUM ( AASHTO T 27 – 82 )
5.1 Peralatan
·
Satu set saringan terdiri dari : 12,5 mm
(1/2”) , 9,50 mm (3/8”) , 4,75mm (No.4) , 2,36 mm (No.8) , 1,18 mm (No.16) ,
0,600 mm (No.30) , 0,300 mm (No.50) , 0,150 mm (No.100) , 0,075 mm (No.200) , PAN
·
Talam
·
Timbangan, dengan ketelitian 0,1%
·
Sikat Kuningan
·
Kertas Pemisah Sample
·
Kuas
·
Oven dengan suhu (110±5)0C.
5.2 Bahan
Agregat
sedang (MA) : Material lolos saringan
12,5 mm (1/2 ”) dengan berat 2519 gr
5.3 Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Lakukan
pembagian agregat dengan alat pemisah
3. Masukkan
benda uji kedalam oven sesuai benda uji yang diinginkan
4. Timbang
agregat sesuai kebutuhan (dengan berat 2519 gr)
5. Masukkan
agregat kedalam susunan ayakan dan digetarkan secara manual ± 1 jam
6. Timbang
agregat yang tertahan pada setiap saringan
Penimbangan
benda uji tertahan penimbangan
benda uji tertahan
Saringan 9,50 mm
(3/8”) saringan
4,75 mm (No.4)
Penimbangan
benda uji tertahan penimbangan benda uji tertahan
Saringan 2,36 mm (No.8) saringan 1,18 mm (No.16)
Penimbangan
benda uji tertahan penimbangan benda uji tertahan
Saringan 0,600 mm
(No.30) saringan 0,300 mm (No.50)
Penimbangan
benda uji tertahan penimbangan benda uji tertahan
Saringan 0,150 mm
(No.100) saringan 0,075 mm (No.200)
penimbangan
benda uji tertahan
Saringan PAN
7. Hitung
persentase lolos dan tertahan pada masing – masing saringan.
8. Masukkan
data pada tabel.
6. Pelaporan dan Perhitungan
Perhitungan presentasi
berat sampel yang tertahan diatas masing masing saringan terhadap berat total
sampel. Laporan meliputi :
1.
Jumlah persentase
melalui masing-masing saringan, atau jumlah persentase diatas masing-masing
saringan dalam bilangan bulat
2.
Grafik kumulatif
3.
Modulus kehalusan
(finess modulus).
7.
Daftar Pustaka
British
Standart Institution (BSI) ; BS 812 : Part 3: 1975 ; UDC [625.7.707.620.1] :
620.170 :531
Tidak ada komentar:
Posting Komentar